Geliat Negeri Tulehu setelah Dinobatkan sebagai Kampung Sepak Bola

Satu Rumah Satu Bola, Tugu Peluru Jadi Tugu Bola

Geliat Negeri Tulehu setelah Dinobatkan sebagai Kampung Sepak Bola
Pemain timnas era 1980-an Muhtadi Lestaluhu di depan tugu selamat datang desanya, Negeri Tulehu, Maluku Tengah. Foto: Sidik Maulana Tauleka/Jawa Pos

Memang, sudah banyak pemain nasional yang lahir dari Tulehu. Muhtadi Lestaluhu adalah generasi pertama yang lolos timnas pada era 1980-an. Lalu, ada Khairil Anwar Ohorela, Imran Nahumaruri, dan Rachel Tuasalamony yang top pada 1990-an sampai awal 2000-an.

Saat ini, masih ada 17 pemain asal Tulehu yang memperkuat semua level timnas. Sebut saja Yusnan Ramadau di timnas U-14. Kemudian, Alwi Slamat, Latif Tuharea, Rizal Lestaluhu, dan Rifad Marasabesy yang membela timnas U-16. Di timnas U-19 juga tidak kalah banyak. Ada Ricky Ohorela, Raan Lestaluhu, Irfandi Alzubeid, dan Al Qomar Tehupelusury. Mereka melengkapi nama-nama pemain asal Tulehu di skuad timnas U-23 yang dihuni Hendra Adi Bayauw dan Abduh Lestaluhu.

Di timnas senior, ada Alfin Tuasalamony, Hasyim Kipuw, dan Ramdani Lestaluhu. ’’Sepak bola di sini memang sudah menjadi hobi setiap warga dan semua bermain bola sejak lahir,’’ ujar Muhtadi Lestaluhu, 60.

Menurut pemain timnas era 80-an itu, sepak bola telah menjadi identitas warga Tulehu. Sampai-sampai, saat upacara aqiqohan anak-anak laki-laki di Tulehu, warga harus melengkapi dengan rumput yang diambil dari Lapangan Matawaru, lapangan sepak bola legendaris di kampung itu.

’’Jadi, di sini (Tulehu, Red) sepak bola sudah seperti agama kedua bagi kami,’’ tandasnya. (*/c5/ari)


Tulehu gila bola. Itu sudah banyak orang yang tahu. Tapi, bagaimana kampung tersebut setelah dinobatkan sebagai kampung sepak bola? Itulah yang belum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News