Gelombang Laut 6 Meter Viral di Medsos, TNI AL: Jangan Takut

Gelombang Laut 6 Meter Viral di Medsos, TNI AL: Jangan Takut
Kepala Pusat Hidrologi dan Oceanografi, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro. Foto: Humas Pusat Hidrologi dan Oceanografi TNI AL

"Pada 20 Mei 2020 gelombang akibat Siklon ini menimbulkan tinggi gelombang hingga 7 meter dan di pantai barat Sumatera mencapai 5 meter," ujar pria kelahiran Tegal, Jateng, 8 Februari 1965, itu.

Sementara pada periode sama, Topan Mangga yang terbentuk pada area sebelah tenggara dari awal kemunculan topan Amphan atau di Barat Daya Bengkulu, siklon tropis ini bergerak ke arah Timur-Tenggara dan meluruh di daratan Australia.

Kecepatan angin yang ditimbulkan mencapai 30-40 knot serta membangkitkan gelombang laut 5 – 6 meter, di pesisir selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Laksamana Muda Harjo menjelaskan, siklon tropis yang belakangan lebih sering terjadi, karena pemanasan global (global warming) menyebabkan suhu muka air laut yang tidak merata.

Jika ada tekanan rendah, akan menjadi titik energi angin berkumpul dari kawasan bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah yang menyebabkan topan, karena kekuatan energi tidak sama, menyebabkan topan itu bergerak.

Harjo menegaskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan fenomena alam ini.

Hanya, dalam situasi pasang tinggi, warga sekitar pantai hendaknya menjauhi pesisir.

Pasang tinggi ini di pantai utara Jawa sering disebut rob, seperti di pesisir Jabodetabek, pesisir Semarang, Jawa Tengah hingga ke Pantai Jepara. (esy/jpnn)

Kapushodrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro menjelaskan mengenai munculnya gelombang tinggi dan viral di medsos.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News