Gelombang Pasang, Warga Pilih Mengungsi
Selasa, 08 Januari 2013 – 07:55 WIB
Dikatakan, gelombang pasang yang tingginya lebih dari empat meter tersebut memorak-porandakan bagian belakang rumahnya. Ada sekitar 10 rumah di pesisir Pantai Ampenan yang posisinya tepat di pinggir pantai. ‘’Rumah saya dahulu ini urutan nomor tiga dari pinggir pantai. Sekarang menjadi yang paling dekat pantai, karena dua rumah sebelumnya sudah hancur,’’ terangnya.
Baca Juga:
Dikatakan, dirinya bukan tidak mau pindah dari pinggir pantai. Ia siap pindah asalkan difasilitasi pemerintah. ‘’Uang dari mana untuk pindah? Katanya mau direlokasi tapi sampai saat ini juga belum,’’ tandasnya.
Sementara, Suparmin, salah satu warga Kampung Bugis menyampaikan, selain rumah Ketua RT 03, gelombang pasang juga menyebabkan rumah Haji Kabul dan Ibu Jawisah rusak. Tembok pagar dua rumah warga tersebut roboh dihantam ombak. Ombak besar menyeret perahu para nelayan kemudian menghantam tembok.
‘’Kalau rumah lainnya hanya kemasukan air saja,’’ katanya.
Warga Kampung Bugis yang panik segera bergotong royong mengangkut perahu-perahu itu ke tempat yang lebih aman. Warga khawatir bila perahu tetap dibiarkan di pinggir pantai akan menghantam rumah mereka. Sementara, sebagian perahu milik warga ditambatkan di tengah laut. ‘’Makanya sekarang tidak bisa lewat. Jalan kampung dipakai menyelamatkan perahu semua,’’ lanjutnya.
MATARAM-Warga Kampung Bugis, Ampenan dan sekitarnya masih ketakutan dengan suara deburan ombak. Sebagian dari mereka masih mengungsi di rumah keluarga
BERITA TERKAIT
- Sukarelawan Siaga Flobamora Siap Menangkan SPK- Andre Garu untuk Pimpin NTT 2024-2029
- Pendiri JHL Foundation dan KSAD Jenderal Maruli Meresmikan SMK Pertanian
- Menjelang Iduladha, KAI Divre III Palembang Berangkatkan Lebih dari 11 Ribu Penumpang
- 1.000 Guru Kontrak Diusulkan Mengikuti Seleksi PPPK 2024
- ABK Asal NTT dan 9 WNA China Terombang-ambing di Laut Australia hingga ke Sukabumi
- Lantik Pj Bupati Bandung Barat, Bey Machmudin Ingatkan soal Pergerakan Tanah