Gelombang Tinggi Menahan Ratusan Wisatawan di Karimunjawa
Tiap hendak berwisata ke Karimunjawa menggunakan kapal, memang sangat disarankan untuk mengecek informasi di situs BMKG. Sebab, jika gelombang tengah tinggi, otomatis pelayaran akan ditunda.
Selama pelayaran ditutup, Bima dan Elika pun turut merasakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di sana. Sebelum tahun baru, Elika beli per liter Rp 10 ribu.
Namun, setelah itu naik menjadi Rp 12 ribu. Sebab, persediaan di SPBU sudah habis. Tinggal yang ada di pengecer. Jika kondisi BBM langka, pengecer menaikkan harga.
”Ngobrol sama orang sekitar kalau bensin juga sudah mulai langka. Yang ngecer juga sudah sedikit hanya yang punya stok,” kata Elika.
Tapi, mulai Jumat kemarin KM Siginjai dan Express Bahari telah melayari jalur Jepara–Karimunjawa bolak-balik. Masing-masing satu kali tiap jalur per hari. Membawa serta para wisatawan yang tertahan.
”Pengalaman ini jadi pelajaran bagi kami. Harus memperhitungkan kondisi cuaca kalau mau ke sini,” kata Elika. (*/c10/ttg)
Gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter sejak 30 Desember sempat membuat Karimunjawa terisolasi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Tiga Desa di Jepara Diterjang Puting Beliung, 121 Rumah Warga Rusak
- Buang Bayi karena Malu Hamil di Luar Nikah, Wanita Berusia 18 Tahun di Jepara Ditangkap
- Kasus Penelantaran 41 Jemaah Umrah Asal Jambi di Jeddah Berakhir Damai
- Hilang Sejak Subuh, Wanita 59 Tahun di Jepara Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Sumur
- Begal Modus Pura-Pura Minta Tolong untuk Diantar di Malang Ditangkap Polisi
- Kasus Illegal Logging di Pulau Tengah Karimunjawa Diduga Libatkan Petinggi Polri