Gelombang Unjuk Rasa Terus Bergulir di Myanmar, Ada Salam Tiga Jari

Sementara kerumunan warga di luar meneriakkan kata-kata: "pemberontakan kita harus berhasil!"

Aksi unjuk rasa berlanjut setelah dua orang demonstran ditembak mati
Pengunjuk rasa di tempat lain di Myanmar berkumpul lagi pada hari Minggu untuk turun ke jalan, melanjutkan demonstrasi yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu.
Di Yangon, kota terbesar di Myanmar, sekitar 1.000 demonstran mengawali hari dengan menghormati Mya Thwet Thwet Khine dalam sebuah upacara di bawah jalan layang.
"Saya ingin mengatakan melalui media kepada para diktator, kami adalah demonstran yang damai," kata salah seorang pengunjuk rasa, Min Htet Naing.
"Hentikan genosida! Berhenti menggunakan senjata yang mematikan!"
Selain itu, ada juga protes di Myawaddy, yang berbatasan dengan Thailand, serta di Danau Inle, tempat wisata yang populer dengan pemandangannya.
Demonstran juga turun ke jalan di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, tempat pasukan keamanan menembak mati dua orang pengunjuk rasa pada hari Sabtu di dekat galangan kapal.
Ribuan warga di ibu kota Myanmar menghadiri prosesi pemakaman pertama dari tiga demonstran muda yang tewas dalam unjuk rasa memprotes pengambilalihan kekuasaan oleh militer
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina