Gema Mendunia

Oleh Dahlan Iskan

Gema Mendunia
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Saya melongok ke luar jendela. Dari kamar saya di lantai 9. Di Swiss-Belinn Singkawang yang masih baru.

Terlihat kelenteng besar di seberang jalan. Terlihat juga Gunung Puting di belakangnya.

Gunung itu diberi nama Puting karena bentuknya yang seperti ujung payudara wanita. Kata orang sana.

Baca Juga:

Jam 6 pagi saya turun ke lobi. Untuk memulai perjalanan keliling Kota Singkawang. Mengamati detail-detailnya.

Saya ingin tahu: ada perubahan apa. Setelah lebih setahun Tjhai Chui Mie menjadi wali kota. Yang begitu luas menjadi pembicaraan di mana-mana. Tidak hanya Tionghoa, tapi juga wanita.

Jam sepagi itu suara genderang sudah mulai terdengar. Dung-dung-ceng. Dung-dung-ceng. Di kelenteng pusat kota. Kelenteng tertua yang di simpang tiga.

Baca Juga:

Begitulah suasana sehari sebelum puncak Cap Go Meh. Yang jatuh pada hari Selasa kemarin.

Singkawang kembali menjadi pusat perhatian. Begitu besar nama Singkawang.

Terlihat kelenteng besar di seberang jalan. Terlihat juga Gunung Puting di belakangnya. Gunung itu diberi nama Puting karena bentuknya yang seperti ujung payudara wanita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News