Gempa 4 Kali, Warga Yapen dan Serui Mengungsi
2 Tewas, Warga Trauma Bakal Disusul Gelombang Tsunami
Kamis, 17 Juni 2010 – 00:29 WIB

Gempa 4 Kali, Warga Yapen dan Serui Mengungsi
Akibat gempa kedua itu pula, sejumlah warga menangis histeris. Ada juga yang berpelukan dengan teman-teman dan keluarganya. Bahkan ada yang langsung berlarian mencari anggota keluarganya lalu berlari menuju tempat yang lebih tinggi karena khawatir akan terjadi gelombang tsunami.
Baca Juga:
"Memang pada saat kejadian gempa pertama, kami langsung mengingatkan semua masyarakat yang bermukim di sepanjang bibir pantai dan nelayan untuk bergeser agak jauh dari pantai. Awalnya memang ada warning supaya waspada tsunami. Dan setelah ada informasi dari BMG pusat dan Jayapura kami kemudian cabut warning itu," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Biak, Ibnu Sudyantono kepada Cenderawasih Pos (grup JPNN).
Ternyata, warga trauma dengan kejadian gempa tahun 1996 yang menelan korban cukup banyak dan menghancurkan sejumlah bangunan. "Kalau soal gempa di Biak masyarakat sudah trauma dengan kejadian tahun 1996, makanya banyak menangis histeris dan panic sana sini," tandas Jack Mambio, salah satu warga kota Biak.
Akibat gempa itu, sejumlah masyarakat sempat menggungsi ke tempat yang lebih aman. Di Biak misalnya, masyarakat dari kawasan kota khususnya di seputar kompleks Fandoy, Pasar Inpres dan sejumlah wilayah yang berada di tempat terendah, memilih mengungsi ke Kampung Baru, Yafdas dan Ridge yang berlokasi lebih tinggi.
BIAK - Warga Biak, Yapen dan sekitarnya di wilayah Papua, Rabu (16/6) kemarin diguncang gempa sebanyak empat kali. Pusat gempa terletak di bagian
BERITA TERKAIT
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Peringati Hardiknas 2025, Ahmad Luthfi Berikan Beasiswa kepada 1.100 Anak Tidak Sekolah
- Pekan Imunisasi Dunia 2025: Ribuan Anak di Bogor Terima Vaksin Gratis
- Mahasiswa Asal Inhu Tewas Kecelakaan Tunggal di Pekanbaru, Motor Hilang
- 386 Jemaah Calon Haji Asal NTB Tiba di Tanah Suci Makkah
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?