Gempa 5,6 SR Guncang Pagaralam-Lahat

Gempa 5,6 SR Guncang Pagaralam-Lahat
Warga menunjukkan bagian rumah yang rusak akibat gempa. Foto: Sumeks.
Menurut Lion (45) dan Lenci (34), warga Desa Penantian mengungkapkan bahwa gempa pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, tapi tidak begitu terasa. Gempa kecil tersebut terjadi berulang-ulang hingga lima kali. Barulah gempa kedua terjadi pukul 09.45 WIB, selanjutnya gempa ketiga pukul 09.60 WIB. Dan gempa paling kuat terjadi 10.07 WIB.

Lain halnya dengan Eni (30) dan Rohana (53), warga Desa Sadan, Kecamatan Jarai yang mengaku mengatakan setiap 30 menit sekali gempa susulan. “Karena takut, kami lebih baik di luar rumah. Sebab situasinya belum aman, kemungkinan gempa susulan sering terjadi. Makanya kami mendirikan tenda di halaman rumah,” bebernya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial (Dinkessos) Kabupaten Lahat Ir Rechnawaty mengatakan, bantuan bagi korban gempa akan segera disalurkan kepada yang membutuhkan. “Bantuan seperti pakaian layak pakai, selimut, peralatan dapur, beras, mi instan, gula, kain sarung, tenda akan segera didistribusikan kepada warga yang terkena gempa,” katanya. Dinkessos Lahat juga akan mendirikan dua posko umum di Desa Muara Tawi dan Desa Sedan.

Gempa juga membuat rapat paripurna DPRD Lahat hasil reses juga kocar kacir. “Kita tadi sedang sidang paripurna menyampaikan hasil reses. Dan kami langsung berhamburan keluar gedung karena ada guncangan sangat kuat,” kata Saryono, anggota Fraksi PAN Lahat. Hal yang sama dialami ratusan PNS Pemkab Lahat yang panik dan langsung berhamburan keluar gedung.

Gempa yang cukup kuat itu juga membuat masyarakat Pagaralam berhamburan keluar rumah. Aktivitas pegawai di kompleks Pemkot Pagaralam di Gunung Gare langsung terhenti. Begitupun sejumlah sekolah langsung memulangkan siswanya, terutama yang ada di kawasan Gunung Dempo. Informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini, tidak banyak terjadi kerusakan bangunan di Kota Pagaralam, hanya retak-retak saja.

Selamet, Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo didampingi stafnya Mulyadi mengungkapkan, pusat gempa berasal dari Kota Pagaralam, tepatnya 20 km barat Daya Kota Pagaralam atau Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat. “Ini data yang kita terima dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung yang memberitahukan kepada kita,” imbuhnya.

Dijelaskan Selamet, akibat gempa tektonik bisa memicu gempa vulkanik A (dalam) di Gunung Api Dempo. “Memang itu bisa memicu gempa vulkanik,” ujarnya seraya menambahkan, kondisi ini membuat pihaknya semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap Gunung Api Dempo. Apalagi sejak kemarin (9/9) pagi Gunung Api Dempo tidak bisa dipantau dengan visualisasi atau mata telanjang akibat kabut tebal, ditambah turunya hujan lebat sampai siang hari. (smk)

LAHAT - Gempa tektonik berkekuatan 5,6 skala richter (SR) atau setara 4,5 MMI mengguncang Bumi Seganti Setungguan sekitar pukul 10.07 WIB, Selasa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News