Gempa Jerman

Oleh: Dahlan Iskan

Gempa Jerman
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MENULIS Piala Dunia? Tidak bisa. Tidak ada lagi yang tersisa.

Saya juga tidak terlalu peduli Piala Dunia kali ini. Jam 17 dan 20 adalah saatnya menulis untuk Disway.

Yang saya tahu, bisa jadi orang Jawa lama menyebut negara itu kotor. Bukan Qatar. Itu karena dalam huruf Arab tulisan Qatar terdiri dari tiga huruf yang oleh orang di desa di Jawa disebut kop, tok dan ro'. Bacanya: kotor.

Baca Juga:

Maka menjelang Piala Dunia di Qatar sekarang ini, ada kampanye khusus bagaimana cara mengucapkan Qatar dalam bahasa Jawa –ups, dalam bahasa Inggris.

Bagi orang Qatar itu tidak masalah. Negara itu biasa diucapkan dengan banyak jenis nama: Catharaai, Catara, Qitar, Katar, Qataar. Artinya: tanah kosong, tak berpenghuni.

Mereka juga tidak terlalu pusing dengan hari kemerdekaan: menyatakan merdeka tanggal 1 September 1971, diberi kemerdekaan oleh Inggris tanggal 3 September 1971, tetapi memperingati hari kemerdekaan tiap tanggal 18 Desember.

Baca Juga:

Yang jelas orang Qatar 25 kali lebih kaya dari orang Indonesia. Atau dua kali lebih kaya dari rata-rata orang Amerika. Atau Jerman. Pendapatan per kapitanya sekitar USD 120.000.

Berapa lama lagi Qatar bisa tetap semakmur sekarang? Yang mampu membiayai Piala Dunia termahal dalam sejarah –saya sampai lupa angkanya itu?

Sebenarnya Arab Saudi sudah siap kalah. Rolls-Royce untuk para pemain Saudi itu, hehe, bisa disiapkan oleh Qatar. Biar ada teman malu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News