Genjot Produktivitas Pertanian dengan Mengendalikan OPT PHT

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan petani dan penyuluh sebagai garda terdepan suksesnya pembangunan pertanian harus terus bekerja keras.
"Salah satu faktor produksi pertanian adalah pengendalian OPT. OPT bisa menghilangkan hasil antara 10 – 100% bahkan hingga tidak bisa panen atau gagal panen. Bila kita bisa mengendalikan OPT, artinya kita bisa menyelamatkan produktivitas antara 10 - 80%," ujarnya.
"Selain itu, jika kita mulai mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia, kita telah menyelamatkan tanah pertanian dan bumi," kata dia.
Menurutnya saat ini iklim sudah berubah, sedang berubah dan akan selalu berubah.
"Maka kita harus beradaptasi. Pada saat kekeringan harus menggejot varietas yang tahan kekeringan. Varietas yang tahan terhadap berbagai macam serangan hama penyakit agar kita beradaptasi terhadap climate change," katanya.
Dedi juga berharap penyuluh dan petani bisa membuat pestisida sendiri. Dengan cara tersebut, petani dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Penyuluh tidak hanya sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai formulator, inovator dan konsultan agribisnis.
Jadi, kedekatan antarpenyuluh dengan petani akan menjadikan sinergi yang baik, sehingga segala permasalahan di petani akan cepat tertangani
"Produktivitas kita pasti berdaya saing, maka kita dapat mampu mengekspor hasil tani Indonesia," katanya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menekankan jika tujuan dari pembangunan pertanian ialah peningkatan produksi, kualitas, serta berbudi daya yang ramah lingkungan dengan tujuan akhir menyejahterakan masyarakat.
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare