Gerbong Kereta KAI Retak-Retak, Mufti Anam Desak Audit Libatkan BPKP dan BPPT

Gerbong Kereta KAI Retak-Retak, Mufti Anam Desak Audit Libatkan BPKP dan BPPT
Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

"Itu kalau retak-retak kan membahayakan, meski itu kereta barang tetap saja dampaknya bisa fatal,” ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.

Kedua, lanjut Mufti, hal itu menyangkut keuangan BUMN, baik KAI maupun INKA.

Sebab, nilainya tidak sedikit, mencapai ratusan miliar.

”Kerja sama KAI dan INKA ini nilainya tidak sedikit, kalau kereta barang pengangkut batubara yang disebut retak itu bisa ratusan miliar. Jadi ini yang salah siapa, karena bisa merugikan keuangan BUMN, sehingga perlu diklirkan dengan audit BPKP dan BPPT,” ujarnya.

Mufti meminta kedua BUMN tersebut untuk sama-sama berkirim surat kepada BPKP dan BPPT yang isinya meminta dilakukan audit terhadap pesanan kereta tersebut.

"Pelibatan BPPT penting, karena mereka punya semacam pusat audit teknologi untuk tahu fakta teknologi terkait kesesuaian standar dan aspek-aspek lainnya,” ujarnya.

”Karena ini sudah dibuka oleh PT KAI, maka sekalian saja libatkan lengkap dari BPKP hingga BPPT. Sehingga publik tahu duduk masalahnya,” pungkas Mufti. (*/adk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Sejumlah gerbong kereta milik PT KAI yang merupakan hasil produksi PT INKA mengalami banyak keretakan.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News