Gereja Corona

Oleh Dahlan Iskan

Gereja Corona
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kemarahan itu dibumbui hoax dan setengah hoax. Misalnya: anggota jemaat ”Jagad Baru” diisukan sengaja disusupkan ke gereja lain. Agar gereja lain pun ikut tertular. Sehingga serangan tidak fokus lagi ke ”Jagad Baru”.

Memang nama ”Jagad Baru” jadi bulan-bulanan. Berbagai upaya dilakukan untuk menepis isu tersebut. Misalnya soal virus itu dibesar-besarkan untuk kian memojokkan nama gereja itu.

Gereja lain pun meningkatkan kewaspadaan. Sudah dua minggu ini ada prosedur baru. Para pimpinan gereja bikin putusan: yang datang ke kebaktian Minggu harus hanya anggota gereja tersebut.

Media di Korsel ramai dengan berita Minggu lalu. Yakni ketika diketahui ada jemaat ”baru” akan masuk gereja untuk ikut kebaktian.

Ketahuanlah dia bukan anggota jemaat di situ. Petugas gereja pun akan memotretnya. Dia lari. Ditangkap.

Ketahuanlah bahwa sebenarnya dia anggota gereja ”Jagad Baru”.

Lain lagi dengan wanita berumur 21 tahun ini. Dia tidak mau mengaku kalau menjadi anggota ”Jagad Baru”. Juga mengaku tidak pernah ke gereja ”Jagad Baru”.

Namun rekaman video CCTV menunjukkan dia lagi masuk di salah satu gereja ”Jagad Baru”. Semua itu membuat kemarahan orang Korsel kian besar.

Sebenarnya seberapa sesatkah gereja Jagad Baru? Di mata pendiri gereja itu sendiri mereka tidaklah sesat. Justru, mereka bilang, semua gereja di luar ”Jagad Baru” yang sesat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News