Gerindra Diminta Tak Pilih Eks Koruptor Jadi Wagub DKI

Gerindra Diminta Tak Pilih Eks Koruptor Jadi Wagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kiri) dan Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik di Gedung DPRD DKI, Senin (7/5). Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Sandiaga Uno mundur dari kursi wakil gubernur DKI Jakarta membuat Gerindra dan PKS harus mencari pengganti. Nama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik disebut-sebut sebagai kandidat kuat dari Gerindra.

Pengamat perkotaan Trubus Rahadiansyah menilai Taufik bukan sosok yang tepat untuk jabatan DKI 2. Pasalnya, ketua DPD Gerindra DKI itu pernah dipidana dalam kasus korupsi.

"Menurut saya harus cari lagi kandidat yang lain. Gerindra kan kadernya banyak," ujar Trubus saat dihubungi, Jumat (10/8).

Trubus mengingatkan, perilaku koruptif cenderung berulang. Itulah yang menyebabkan KPU melarang mantan napi kasus korupsi jadi calon anggota legislatif.

Memang, lanjut Trubus, tidak ada aturan yang melarang mantan napi korupsi jadi kepala daerah. Namun, sangat tidak etis mempercayakan jabatan eksekutif kepada seseorang yang terbukti pernah menyelewengkan uang negara.

"Ada etika penyelenggara negara. Seorang yang pernah menjadi narapidana dan berkukuatan hukum tetap dari pengadilan, itu tidak layaklah duduk di eksekutif," beber Trubus.

Dia juga mengingatkan Gerindra bahwa keputusan soal wakil gubernur DKI bisa berpengaruh terhadap elektabilitas partai dan pasangan calon presiden yang mereka usung. Karena itu, dia berharap Gerindra mempertimbangkan ulang kandidat pengganti Sandiaga.

"Jadi caleg saja ditolak kan. Apalagi jabatan wagub itu jabatan strategis kan. Gerindra harus berpikir ulang. Kalau bisa yang muda-muda lah. Kalau Pak Taufik itu terlalu tua," pungkas Trubus. (tan/jpnn)


Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik disebut-sebut sebagai kandidat kuat dari Gerindra untuk diusulkan jadi wakil gubernur DKI Jakarta


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News