Gerindra Minta Kapolri Usut Tuntas Kasus Semarang

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut kasus kedatangan oknum Brimob ke kantor DPC Partai Gerindra Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Gerindra itu meminta Polri bertindak netral dan independen, serta tidak terseret dalam alur politik praktis. "Kami minta Kapolri mengusut dan mengevaluasi kasus Semarang agar tidak terulang kembali," kata Nizar, Minggu (6/5).
Dia menilai kehadiran polisi Brimob bersenjata laras panjang di kantor DPC Gerindra Kota Semarang dengan tujuan yang tidak jelas, patut disesalkan. Sebab, ujar dia, para pengurus dan kader Gerindra Kota Semarang merasa terintimidasi.
Dia menambahkan, kehadiran Brimob di kantor DPC Gerindra Semarang tidak sesuai prosedur. Mestinya jika ada yang dicurigai di kantor Gerindra cukup dilakukan operasi intelijen.
"Jika ada pelanggaran hukum silakan dilayangkan surat pemanggilan. Pengiriman Brimob bersenjata lengkap sangat dikhawatirkan menjadi preseden buruk ke depannya," ungkap Nizar.
Polri sebagai alat negara seharusnya bertindak netral, independen, profesional dan proporsional. Sesuai ketentuan, Polri tidak boleh ikut campur dalam politik praktis. "Kasus Semarang harus diusut tuntas agar tahun politik tidak ternoda oleh ulah oknum kepolisian," pungkasnya. (boy/jpnn)
Gerindra menilai kehadiran Brimob di kantor DPC Gerindra Semarang tidak sesuai prosedur.
Redaktur & Reporter : Boy
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik