Gerindra Nilai Pemerintah Mau Enaknya Saja
Terkait Rencana Kenaikan Harga BBM
Minggu, 12 Februari 2012 – 17:34 WIB
Muzani mengatakan, kalau harga BBM dinaikkan Rp500 akan menghemat subsidi sekitar Rp15 triliun pertahun. Namun, katanya, itu akan berdampak panjang kepada rakyat. Sedangkan pemerintah, menurutnya, tidak menyiapkan sistem transportasi massal, tidak menyiapkan jalan yang bagus, dan tidak menyiapkan bagaimana angkutan murah dan mudah, baik di kota besar maupun kecil serta mengatasi masalah macet. "Kita tidak ingin pemerintah ambil jalan pintas mau enaknya naikkan BBM," tegasnya.
Baca Juga:
Ditanya apakah selama ini subsidi sudah tepat sasaran, Muzani mengatakan itu merupakan tanggungjawab pihak pemerintah. Katanya, kalau pemerintah mengklaim subsidi BBM tidak tepat sasaran, itu merupakan bagian pemerintah untuk melakukan audit dan bagaimana penghematan. "Pemerintah juga harus menindak siapa saja yang menyalahgunakan subsidi," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah yang juga mengklaim bahwa jumlah yang digelontorkan sekarang ini sudah melampaui kuota juga perlu diaudit. "Apa betul? Itu perlu diaudit. Itu bagian pemerintah, bukan rakyat atau konsumen," tegasnya.
Dia juga menyesalkan di awal pemerintahan SBY pada 2004 produksi minyak mencapai satu juta barel perhari. "Tapi, sekarang ini hanya 905 ribu barel perhari. Ini mengalami penurunan," katanya.
SERANG -- Partai Gerindra mengaku serius menyikapi permasalahan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hingg saat ini sedang dikaji pemerintah. Sekretaris
BERITA TERKAIT
- Berkat PNM Mekaar Usaha Pensiunan Guru Ini Makin Berkembang
- Mantap, Produk Ikan Asal Lamongan Tembus Pasar Internasional
- PT Beauty Linking Hair Kantongi Izin Fasiltas Kawasan Berikat, Ini Peluang Bagi Perusahaan
- BRI Bakal Dorong AgenBRILink jadi Marketplace
- Transaksi AgenBRILink Tembus Rp 370 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024
- Pertamina Pastikan Ketersediaan Pasokan BBM di Wilayah Terdampak Banjir Bandang Sumbar