Gerindra Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 2018 Penuh Risiko

Gerindra Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 2018 Penuh Risiko
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra Heri Gunawan. Foto: Biro Pemberitaan DPR

Begitu juga dengan Nilai Tukar Rupiah pemerintah yang semula diajukan sebesar Rp 13.500, disepakati Rp13.400 dirasa masih terlalu tinggi. Meski sampai saat ini masih tetap dibayangi oleh situasi geopolitik di Timur Tengah, tapi dengan naiknya investment grade mustinya bisa memberi daya tarik positif. Asalkan, pemerintah mau kerja ekstra keras.

Untuk Suku bunga SPN dari yang semula diusulkan 5.3% ditetapkan sebesar 5,2% dengan asumsi semakin meningkatnya investment grade pemerintah, dapat berpotensi mengakibatkan ketatnya likuiditas. Menjadi sebuah pertanyaan yang menarik, disaat BI Rate berada di kisaran 4,5%, belum berbanding signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

"Jika itu masih terjadi maka akan berdampak negatif pada sektor riil. Padahal pemerintah sedang dalam tahap memperdalam sektor keuangan sebagai tulang punggung pembangunan," jelas politikus asal Jawa Barat ini.

Sementara untuk target pembangunan Heri menyoroti betul soal target ketimpangan ekonomi sebesar 0,38 yang masih terbilang besar dalam RAPBN 2018. Angka tersebut masih tetap lampu kuning karena dengan angka demikian berarti ketimpangan masih tetap lebar, yaitu 1 persen orang menguasai sekitar 38 persen pendapatan nasional.

"Selanjutnya, kemiskinan yang masih tetap jadi momok. Bagaimana pemerintah memecahkan hal tersebut, berapa kesempatan kerja baru yang tercipta. Sampai hari ini angkanya masih terbilang rendah, yaitu di mana tiap satu persen pertumbuhan ekonomi hanya mencipta 40 ribu kesempatan kerja baru," tandasnya.(fat/jpnn)


Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan memberikan catatan kritis terhadap asumsi makro RAPBN 2018


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News