GfK Luncurkan Crossmedia Link (GXL) di Indonesia

GfK Luncurkan Crossmedia Link (GXL) di Indonesia
GfK, salah satu perusahaan riset pemasaran terbesar di dunia meluncurkan Crossmedia Link (GXL). Tampak Guntur Sanjoyo, Managing Director GfK Indonesia, William S Kusuma, GXL Indonesia Commercial Lead, Consumer Choices, GfK Indonesia, Stefan Heremans, Commercial Lead GfK Crossmedia Link dan Masao Kakihara Senior Research Manager Google Asia Pacific di hotel Pullman, Jakarta (22/9). Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat di kota-kota besar di Indonesia semakin tak bisa dipisahkan dari perangkat ponsel pintar serta aplikasi digital yang dipasang di dalamnya. Sungguh, perkembangan Industri information and Communication Technology (ICT) yang demikian pesat telah mengubah gaya hidup para penggunanya.

Managing Director GfK Indonesia Guntur Sanjoyo mengatakan, agar dapat mengukur perilaku konsumsi konsumen secara efektif lewat penggunaan media berteknologi tinggi, GfK meluncurkan Crossmedia Link Produk di Indonesia market, pertama di Asia Pasifik.

"Indonesia terpilih sebagai pasar pertama di Asia karena termasuk negara yang memiliki pertumbuhan pasar tercepat di seluruh dunia dari segi penetrasi dunia online, Internet, pendapatan iklan dan e-commerce," kata Guntur Sanjoyo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).

Disebutkan, sekitar 61 persen warga di kota Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya, memiliki ponsel pintar. Rata-rata pemakaian ponsel pintar selama 5,5 jam per hari dan puncaknya terjadi pada malam hari. Ini belum termasuk saat mereka melihat televisi yang menghabiskan 4 jam per hari, dan mendengarkan radio sekitar 60 menit.

Menurut Guntur, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah perusahaan khususnya di bidang fast moving consumer good (FMCG), ICT dan elektronik untuk memantau perilaku konsumen.

“Kondisi sekarang berbeda dengan 10-15 tahun lalu, terutama untuk mengetahui perilaku konsumen,” ujar Guntur.

Dikatakan, media di masa lalu dengan mudah didefinisikan melalui perangkat yang mereka tampilkan . Program televisi hanya muncul di media TV, sedangkan berita dan artikel di majalah hanya muncul dalam bentuk media cetak. Namun, sekarang seiring dengan perkembangan internet dan "conected device' kini program TV dan majalah juga bisa dilihat melalui laptop , tablet dan mobile phones.

Karena itu, kata Guntur dengan pertumbuhan konektivitas internet yang tinggi terutama di kelas menengah di Indonesia telah menciptakan kebutuhan yang besar akan data berkualitas tinggi untuk memahami perilaku konsumen lokal yang kompleks dalam penggunaan media. Hal ini dibutuhkan sejumlah metode dan perangkat pengukuran yang andal, efisien dan akurat secara lintas media untuk mengetahui perilaku konsumen saat ini.

JAKARTA - Masyarakat di kota-kota besar di Indonesia semakin tak bisa dipisahkan dari perangkat ponsel pintar serta aplikasi digital yang dipasang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News