Ghalia Hanya Kerjakan Soal UN SMP untuk Bali
Rabu, 17 April 2013 – 17:53 WIB
Terkait mekanisme pengambilalihan ini, kata Nuh, ia sudah meminta pendapat dari Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Dalam kasus seperti ini, kata dia, proyek diboleh disubkontrakkan. Oleh karena itu harus diberikan kepada sesama perusahaan yang memenangkan tender di awal.
Baca Juga:
“Jadi ini yang tidak boleh itu kalau disubkan, dan disubkannya itu bukan pada perusahaan yang sudah punya kewenangan untuk mencetak, tapi ini kan disubkan pada perusahaan yang sama-sama punya kewenangan untuk mencetak, itu pemenang itu. Jadi Temprina, Jaswindo, sama Pura. itu lunas semua, dipakai tiga itu, minus Bali, digarap tiga itu,” papar Nuh.
Dengan adanya pengambilalihan ini Nuh memastikan UN SMP akan serentak dilakukan di semua wilayah di Indonesia. Terkait sanksi untuk keterlambatan Ghalia, kata Nuh, akan diberikan setelah hasil investigasi selesai dilakukan.
“Urusan sanksi nanti setelah investigasi,” pungkas Nuh. (flo/jpnn)
JAKARTA—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nampaknya tak ingin kasus keterlambatan pencetakan soal Ujian Nasional (UN) terulang lagi. Oleh
BERITA TERKAIT
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta
- SIS Preschool Sedayu City Usung Kurikulum Berbasis Riset, Perkuat STEAM
- Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari
- Mau Kuliah Sambil Kerja? Yuk di UHAMKA
- Prof. Kumba Bantah Melakukan Pencatutan Nama dalam Publikasi Jurnal Internasional