Gibran Sang Kuda Hitam Debat Cawapres
Oleh: Holy Adib

Intinya, performa Gibran pada debat cawapres malam itu sudah cukup untuk memberi tahu publik bahwa ia bukanlah orang yang kosong. Ia cukup punya wawasan dan memahami persoalan yang ia jelaskan,
Salah satu buktinya ialah penggunaan banyak istilah teknis tanpa salah sebut, tanpa ragu, dan jelas. Bukti lain ia menguasai materi ialah beberapa kali menyebut angka secara detail.
Kalau semua itu dianggap hapalan, betapa luar biasanya daya hapal Gibran.
Tidak mungkin ia mampu menyebut banyak istilah teknis dalam berbagai bidang dengan baik dan lancar tanpa kehilangan konteks tempat istilah tersebut berada.
Lagi pula, dalam menjelaskan persoalan, Gibran sering kali mendasarkan argumentasinya dari pengalamannya sebagai Wali Kota Solo.
Artinya, apa yang ia katakan sudah ia lakukan. Ia tidak berangkat dari ruang kosong dalam berbicara, juga tidak hanya mengatakan apa yang ideal dan seharusnya dilakukan.
Hal itu juga bukti bahwa ia memahami betul apa yang ia sampaikan.
Meskipun tampil dengan percaya diri berlebih, Gibran tetap sopan kepada lawan debatnya. Sebagai orang yang berusia jauh lebih muda dan berpengalaman jauh lebih sedikit daripada Mahfud dan Muhaimin, Gibran cukup sopan.
Salah satu yang mendasari prasangka bahwa Gibran tidak mampu berdebat dan tidak berwawasan adalah lantaran dia beberapa kali irit bicara di muka publik.
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Memastikan Komitmen Prabowo-Gibran Bangun Sekolah Sesuai Standar Mutu
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran