Gila
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Untuk melanggengkan kekuasaan dilakukan manipulasi dengan melakukan amandemen terhadap undang-undang untuk memperpanjang periode kepresidenan.
Mereka yang melakukannya pasti bukan orang gila. Mereka orang waras. Ratusan orang yang berkumpul di gedung mewah dan digaji tinggi ratusan juta rupiah sebulan itu bukan orang gila, tetapi menurut Foucault, perilaku mereka adalah perilaku gila kolektif.
Isolasi terpusat maupun isolasi mandiri yang dijalani di masa pandemi oleh manusia di seluruh dunia sekarang ini, sama dengan isolasi yang dilakukan terhadap penderita lepra di abad ke-17.
Setelah pandemi ini berakhir, isolasi masal maupun mandiri tetap akan terjadi. Rakyat dan masyarakat luas akan tetap terisolasi dari proses demokrasi, sehingga keputusan-keputusan penting hanya diambil oleh segelintir anggota oligarki.
Para anggota oligarki ini adalah orang-orang yang masuk dalam kategori ODGJ alias ‘’orang dungu gila jabatan’’. (*)
Berdasarkan UU, orang yang tidak waras tidak boleh disebut gila, sebagai gantinya diperkenalkan istilah ODGJ.
Redaktur : Adek
Reporter : Tim Redaksi
- Identitas Kerangka Manusia di Belakang Kantor DPRD Kota Solok Terungkap
- Kecek Mengamuk Bawa Samurai, Polisi dan Tentara di Sragen Terluka
- Seorang Pria di Sukoharjo Menyusup ke Masjid, Lalu Naik Tangga Kubah, Lihat tuh
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Gedung Lentera Jiwa di Desa Pangauban
- Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi Ditangkap, Pelaku Diduga Dilakukan ODGJ
- Pria Diduga ODGJ Bunuh Perempuan yang Baru Pulang Bertani di Sukabumi