Gila

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Gila
Sejumlah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Bekasi, Jawa Barat. Gambar diambil Agustus lalu. Foto: Ricardo

Untuk melanggengkan kekuasaan dilakukan manipulasi dengan melakukan amandemen terhadap undang-undang untuk memperpanjang periode kepresidenan.

Mereka yang melakukannya pasti bukan orang gila. Mereka orang waras. Ratusan orang yang berkumpul di gedung mewah dan digaji tinggi ratusan juta rupiah sebulan itu bukan orang gila, tetapi menurut Foucault, perilaku mereka adalah perilaku gila kolektif.

Isolasi terpusat maupun isolasi mandiri yang dijalani di masa pandemi oleh manusia di seluruh dunia sekarang ini, sama dengan isolasi yang dilakukan terhadap penderita lepra di abad ke-17.

Setelah pandemi ini berakhir, isolasi masal maupun mandiri tetap akan terjadi. Rakyat dan masyarakat luas akan tetap terisolasi dari proses demokrasi, sehingga keputusan-keputusan penting hanya diambil oleh segelintir anggota oligarki.

Para anggota oligarki ini adalah orang-orang yang masuk dalam kategori ODGJ alias ‘’orang dungu gila jabatan’’. (*)

Berdasarkan UU, orang yang tidak waras tidak boleh disebut gila, sebagai gantinya diperkenalkan istilah ODGJ.


Redaktur : Adek
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News