GKMS Bakal Buka Posko Pengaduan Netralitas Pemilu 2024

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara sekaligus inisiator Gabungan Koalisi Masyarakat Sipil (GKMS), Rijal Ilyas menyatakan bakal melaksanakan deklarasi dan peresmian posko netralitas ASN, TNI, dan Polri.
Hal itu disampaikan Rijal seusai rapat konsolidasi bersama gabungan Koalisi masyarakat sipil di Jakarta, Rabu (8/11).
GKMS yang tergabung dari beberapa elemen, baik dari akademisi, mahasiswa, NGO, pegiat media sosial, wartawan hingga masyarakat akan mendeklarasikan posko pengaduan, untuk memantau dan melaporkan tindakan yang dirasa tidak netral.
"Kami bersama masyarakat dimulai dari pusat, dan ke depannya akan menyusul ditiap Provinsi hingga Kabupaten/Kota kedepannya akan membentuk posko pengaduan Netralitas bagi ASN, TNI dan Polri tersebut," katanya.
Dia berharap posko netraliras bisa turut berkontribusi pada Pemilu 2024 agar aman, tanpa gangguan apa pun.
"Demi terselenggaranya pemilu yang demokratis, maka, netralitas menjadi suatu hal yang penting untuk disikapi dengan serius," tegas Rijal.
Inisiator GKMS Ridwan Darmawan mengatakan dalam menjaga integritas dan profesionalitas aparatur negara, Aparatur Sipil Negara Bersama Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia harus netral.
"Netralitas yang dimaksud adalah bahwa setiap ASN tidak boleh berpihak kepada kepentingan atau pengaruh pihak manapun, sesuai dengan Pasal 2 UU Nomor 5 Tahun 2014," kata Ridwan.
Juru bicara sekaligus inisiator Gabungan Koalisi Masyarakat Sipil (GKMS), Rijal Ilyas menyatakan bakal melaksanakan deklarasi dan peresmian posko netralitas ASN
- Gerakan Rakyat Gandeng BEM UIN Jakarta dan Unindra Bahas Revisi UU ASN
- Pramono Wajibkan ASN DKI Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Laporan Pakai Swafoto
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Honorer Gagal Tes PPPK Tahap 2, RPP Turunan UU ASN Harus Mengakomodasi, Begini Penjelasan BKN
- Rapelan TPP ASN Segera Cair, Alhamdulillah
- 4.000 ASN Rejang Lebong segera Terima TPP, Anggaran Sudah Disiapkan
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan