Glock 17, Senjata Andal Karya Perekayasa Tak Paham Pistol

Glock 17, Senjata Andal Karya Perekayasa Tak Paham Pistol
Senjata genggam atau pistol Glock 17. Foto: glock.com

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini senjata api Glock 17 menjadi perbincangan. Pistol rancangan perekayasa asal Austria Gaston Glock itu disebut-sebut sebagai senjata yang dipakai oleh Bharada E dalam baku tembak di rumah Irjen Ferdi Sambo.

Glock 17 merupakan senjata genggam yang melegenda. Paul M Barret dalam bukunya yang laris, Glock: The Rise of America's Gun, membeber keandalan pistol tersebut.

Pistol buatan Glock tetap berfungsi baik meski jatuh ke air, dilemparkan dari ketinggian, bahkan setelah dikubur salju. "Bisa diandalkan, akurat, ringan, dan lebih murah diproduksi daripada revolver Smith and Wesson," tulis Barret.

Penulis cum analis pertahanan dan keamanan nasional Kyle Mizokami menyebut Glock 17 mungkin pistol terbaik di dunia. Melalui tulisan di laman National Interest, dia menyebut saat ini Glock 17 merupakan pistol yang paling banyak digunakan oleh polisi di seluruh dunia.

Mizokami mencatat Glock 17 diperkenalkan pada 1982 bersamaan ketika militer di banyak negara memperbarui pistol peninggalan era 1940-an dan 1950-an.

Angkatan Bersenjata Austria (Bundesheer) punya peran penting melambungkan Glock 17. Pada 1977, Bundesheer baru saja memakai senapan Steyr Armee Universal Gewehr (AUG).

Namun, Bundesheer mau membekali personelnya dengan pistol baru yang lebih modern. Gaston Glock mendengar rencana itu dari pebincangan  dua kolonel Bundesheer.

Memang Gaston pernah mengikuti pelatihan wajib militer selama 2-3 hari di Angkatan Bersenjata Nazi-Jerman (Wehrmacht). Namun, hal itu tak membawa manfaat praktis baginya, bahkan pria kelahiran 19 Juli 1929 itu tidak tahu apa pun mengenai pistol.

Glock 17 menjadi perbincangan karena disebut-sebut sebagai senjata yang digunakan Bharada E dalam baku tembak dengan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News