GoJek Dijegal, Grab Melenggang

GoJek Dijegal, Grab Melenggang
Demo driver ojek online. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P Evita Nursanty ikut mengomentari viralnya komentar pedas pemilik Big Blue Taxi Service asal negeri jiran Malaysia terkait rencana ekspansi Gojek ke negara tersebut.

Di mana dia menolak hadirnya GoJek di Malaysia. Terkait hal itu, Evita menilai perlu diciptakan iklim bisnis yang adil yang memungkinkan GoJek untuk bisa berkompetisi secara fair di Malaysia.

“Kita bisa terima Grab, kenapa mereka tidak bisa terima Gojek? Pemerintah Malaysia harus bijaksana dan adil, karena ini kan murni soal bisnis. Janganlah sampai menghina, apalagi menghina Indonesia,” tuturnya.

Evita mengatakan pihaknya akan mengusulkan sesi rapat bersama antara Kemenlu, Kemenkominfo, Kemenperin dan Kemendag untuk membahas diplomasi ekonomi dalam rangka mendukung terbentuknya ekosistem guna mendorong pertumbuhan startup karya anak bangsa.

Evita juga menyerukan agar Kemenkominfo membuat aturan tegas melalui program kerja mereka untuk membangun 1.000 – 5.000 startup yang tentunya harus menyasar pada pertumbuhan startup nasional.

Terpisah, Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan jika diperlukan lobi antara pemerintah (G to G) untuk membantu memuluskan ekspansi Gojek di Asean, terlebih GoJek merupakan perusahaan asli karya anak bangsa.  

“Selama ini negosiasi pemerintah kita lemah, padahal ini tugas Kemendag, Kemenkominfo, dan Kemenlu. Mereka harus berani bernegosiasi untuk capai MoU di level Asean untuk membentuk standard tertentu, terutama terkait penataan bisnis berbasis digital,” ujarnya.

Selain itu, Bhima juga menyoroti sikap pemerintah Indonesia yang menerima dengan tangan terbuka kehadiran Bos Softbank Masayoshi Son awal bulan Agustus ini. Bukan rahasia umum, Softbank merupakan salah satu investor yang memuluskan sepak-terjang Grab, perusahaan transportasi daring (online) asal Malaysia, di Tanah Air.

Perlu diciptakan iklim bisnis yang adil yang memungkinkan GoJek untuk bisa berkompetisi secara fair di Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News