Golkar Dinilai Akan Lebih Maju Jika Ketum Tak Rangkap Jabatan

Golkar Dinilai Akan Lebih Maju Jika Ketum Tak Rangkap Jabatan
Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Kecuali fokus bekerja dan memenuhi janji-janji politiknya, dan itu butuh pembantu-pembantu yang fokus dan mencurahkan waktunya membantu presiden. Tidak menjadi menteri dan sambil mengurus partai atau sebaliknya," tambahnya.

Sementara itu, Pengurus Pusat SOKSI, Freddy Latumahina mengatakan, kepemimpinan Partai Golkar selama dua tahun terakhir ini, telah banyak keluar dari aturan sistem dan mekanisme organisasi. Sehingga butuh figur baru untuk mengembalikan gerbong Partai Golkar kepada relnya.

"Dua tahun ini Partai Golkar tidak dikelola sebagaimana mestinya. Prinsip kolektif dalam pengambilan keputusan organisasi telah dicampakan. Yang ada hanyalah mementingkan sekelompok elit tertentu. Tak heran jika kaderisasi di tubuh Partai Golkar menjadi mati. Hal ini semakin menjauhkan Partai Golkar dari marwah partai karya ke karyaan," Freddy beberapa waktu lalu.

Untuk itu, dia meminta Airlangga fokus membantu presiden dengan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Jangan sampai para menteri, khususnya yang berada di bidang ekonomi, terpecah konsentrasinya dengan urusan politik.

"Partai Golkar sudah mempercayakan Airlangga Hartarto untuk membantu Presiden Joko Widodo sebagai Menko Perekonomian. Kepercayaan tersebut harus dijaga dengan baik. Karena itu, Airlangga Hartarto sudah sepatutnya fokus menjalankan amanah dari Presiden Joko Widodo," tegas Freddy. (flo/jpnn)

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto diingatkan tidak rangkap jabatan sehingga fokus menjalankan tugas sebagai menteri.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News