Golkar Jangan Buru-Buru Tentukan Capres
Senin, 02 Februari 2009 – 16:16 WIB

Golkar Jangan Buru-Buru Tentukan Capres
Ginandjar mengatakan dengan kondisi tersebut, mungkin lebih baik kali ini Golkar mendukung Capres dari partai lain, dan Golkar menawarkan untuk mengambil jabatan Wapres. “Untuk itu bisa kita pertimbangkan apakah tidak sebaiknya Calon Presiden yang akan kita usung dipersilahkan untuk memilih siapa saja dari antara beberapa tokoh partai Golkar yang dianggapnya paling cocok sebagai pasangannya,” katanya.
Baca Juga:
Harapannya, siapapun juga presiden dan wapres harus bisa kerjasama. Harus ada proses seperti cawapres di Amerika diserahkan sepenuhnya kepada Capresnya. Tidak dipaksakan oleh partai. Misalnya Obama memilih Joe Bidden dan Mac Cain memilih Pallin. “Bisa saja, bahkan sangat mungkin terjadi, Capres yang kita usung itu memilih dari antara tokoh-tokoh Golkar yang ada Pak Jusuf Kalla sebagai Cawapresnya. Tapi, hak memilihnya sebaiknya kita serahkan kepada Capres yang sudah kita pilih itu,” usul Ginandjar.
Sementara itu, lanjut dia, Golkar sebagai partai mengadakan konsolidasi kembali dan menyiapkan kader-kader muda untuk menjadi pemimpin masa depan, termasuk calon Presiden 2014. “Kalaupun kita mau menetapkan calon Presiden sekarang, siapa diantara tokoh yang ada yang bisa kita pilih, yang kita yakin akan membawa kemenangan bagi Golkar di pemilu 2009?” tanyanya.
Menurut Ginandjar, jika proses pemilihan capres dilakukan sekarang, pasti akan memecah kekompakan dan membuyarkan konsentrasi Golkar dalam memenangkan pemilu. “Bukan mustahil yang tidak terpilih akan kecewa dan bersikap yang akan merugikan Golkar, seperti yg terjadi di 2004, dimana Akbar Tandjung justru tidak mendukung calon Golkar hasil konvensi,” kata Ginandjar. (Fas/PNN)
JAKARTA – Ginandjar Kartasasmita memperingatkan Partai Golongan Karya (Golkar) tidak buru-buru memutuskan pasangan calon presiden dan calon
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN