Golkar Jangan Diurus seperti Perusahaan

Golkar Jangan Diurus seperti Perusahaan
Mahadi Sinambela. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - MANADO - Politikus senior Partai Golkar Mahadi Sinambela mengatakan, partai berlambang pohon beringin tersebut tidak lagi bisa dipimpin dengan pendekatan matriks. 

Karena itu sangat penting ketua umum Golkar mendatang  harus merupakan figur yang dapat mempersatukan. Sehingga semua elemen dalam tubuh Golkar dapat berpartisipasi secara maksimal, membawa partai kembali menjadi pemenang pemilu. 

"Pendekatan matriks itu seperti perusahaan. Di mana misalnya antara bagian produksi dan pemasaran tidak saling tahu. Di partai, semua harus berpartisipasi," ujar Mahadi dalam silaturahmi pengurus Partai Golkar se-Provinsi Sulawesi Utara dengan bakal calon Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Kamis (28/4).

Menurut Mahadi, langkah mengutamakan partisipasi terbukti cukup berhasil dilakukan sesepuh Partai Golkar Akbar Tandjung, saat memimpin Golkar di masa-masa reformasi. 

Sehingga Golkar yang saat itu dihujat sebagian masyarakat tetap mampu dapat bangkit berdiri. Bahkan mampu menjadi peraih suara terbanyak pada pemilu 2004.

"Parpol itu tidak bisa memakai rumus duga-duga. Dulu itu bahkan rapat digelar sampai jam 3 pagi, demi menampung aspirasi dan denyut kader. Jadi pengambilan keputusan tidak bisa hanya dilakukan di gedung tinggi oleh hanya 5-6 orang dan yang lain tak tahu," ujarnya. 

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di jaman Gus Dur ini khawatir, kalau Golkar tidak kembali ke marwah aslinya sebagai partai yang mengutamakan partisipasi elemen para kader, kebangkitan tak akan tercapai. 

"Sekarang yang penting selamatkan dulu Golkar. Kelemahan partai Golkar belakangan ini, yaitu tak diurusi dengan serius. Saya melihat Airlangga sangat tepat memimpin Golkar. Akbar Tandjung berpesan, kalau Airlangga terpilih, harus all out, harus keluar dari DPR," ujar Mahadi. (gir/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News