Golkar Minta Antar Elit Jangan Saling Memotong

Golkar Minta Antar Elit Jangan Saling Memotong
Sekjen Golkar Idrus Marham/ Foto : dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA--Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham terheran-heran dengan langkah Kejaksaan Agung yang tiba-tiba ingin mengusut kasus kisruh pencatutan nama presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto. Ia menduga ada kepentingan politik di balik langkah lembaga pimpinan M Prasetyo tersebut.

"Saya khawatir langkah Kejaksaan Agung itu kental politisasi," ujar Idrus usai menghadiri rakor persiapan akhir Pilkada Serentak 2015 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (6/12).

Namun, Idrus tidak merinci kepentingan yang ia curigai bermain di balik kejaksaan.
Dibanding mengurus itu, menurut Idrus, ada masalah lainnya yang harusnya ditelisik. Yaitu proses perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. 

Idrus mengatakan, Menteri ESDM Sudirman Said sudah memberi 'sinyal' perpanjangan melalui surat pada Freeport. Padahal, proses pembahasan baru berlangsung 2019 mendatang. Beruntung surat Sudirman itu kurang mendapat respons dari para anggota dewan. Sehingga belum jadi ada pembahasan soal perpanjangan,

"Saya menghimbau, hentikanlah cara-cara yang tidak bermartabat. Jangan kembali ke masa lalu antarelit saling memotong, saling menjatuhkan," tegasnya.

Sementara itu, soal kasus Novanto, ia mengatakan Golkar konsisten mengikuti aturan hukum yang ada. Golkar akan mengikuti proses persidangan di MKD dengan mengedepankan fakta-fakta. Pasalnya, ada kekhawatiran putusan sidang itu nantinya tidak sesuai dengan bukti dan fakta-fakta yang ada. (flo/jpnn)


JAKARTA--Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham terheran-heran dengan langkah Kejaksaan Agung yang tiba-tiba ingin mengusut kasus kisruh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News