Golkar Respons Positif Dorongan Agar KIB Usung Internal di Koalisi Besar
"KIB bisa saja menyusun langkah power sharing dengan mengusung salah satu kader untuk menjadi capres atau cawapres dan kemudian disodorkan ke dalam koalisi besar," ujar Pengamat politik dan pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif, Senin (18/4).
Peleburan KIB-KIR menjadi koalisi besar tidak lepas dari peran Jokowi.
Restu Jokowi akan membuat kedua koalisi bersatu dan menjadi kekuatan besar.
Kekuatan ini mampu menghadapi PDIP meski Jokowi adalah kader PDIP.
Artinya koalisi besar yang direstui Jokowi akan berhadapan dengan PDIP sebagai koalisi tunggal yang mengusung capres dari garis keturunan Sukarno.
"PDIP ingin merapat ke Koalisi Besar lantaran muncul narasi Prabowo-Airlangga dan PDIP tidak mau ketinggalan sebagai salah satu partai pendukung pemerintah," tambahnya.
Arif menambahkan PDIP menyadari mereka berpotensi kalah jika koalisi besar terbentuk.
Keyakinan PDIP sebagai tuan rumah koalisi merupakan respons dari ketakutan mereka ditinggalkan koalisi pemerintah.
Sebelumnya, pengamat politik Ikhwan Arif mengatakan rekomendasi capres atau cawapres dari KIB mempermudah wacana peleburan koalisi besar semakin terwujud
- Golkar Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
- Tegas, Demokrat Tidak Akan Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI
- Zulhas Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Didasari Bansos, PDIP Singgung Putusan MK
- Zulhas Sebut Prabowo-Gibran Dipilih karena Dicintai Rakyat, Bukan Bansos
- Gerindra Respons Pernyataan Ganjar Pranowo soal Politik Akomodasi
- Golkar, PAN, dan Demokrat Siap Menangkan Jaro Ade Jadi Bupati Bogor