Google Translate Disalahgunakan oleh Pencari Konten Asusila

Google Translate Disalahgunakan oleh Pencari Konten Asusila
Google translate. Foto: Cnet

Baik melalui tautan di media sosial maupun cache.

Karena itulah, perburuan terhadap konten porno dilakukan secara besar-besaran mengingat dampaknya yang buruk bagi anak-anak.

"Tapi, kalau sejak awal niatnya memang mencari konten porno, pasti akan menemukan celah. Yang seperti itu ya biarkan saja," ungkapnya.

Yang jelas, dengan adanya AIS, para netizen mesum yang berusaha mendapatkan kesenangan akan membutuhkan upaya lebih keras.

Di luar itu, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah platform penyedia layanan media sosial maupun mesin pencari. Mulai Facebook, WhatsApp, hingga Google.

Aturan mengenai pengendalian situs-situs bermuatan negatif sudah ada sejak zaman Tifatul Sembiring menjabat Menkominfo.

Dengan peraturan menteri (permen) tersebut, pemerintah bisa memblokir situs internet yang mengandung unsur pornografi, perjudian, dan kegiatan yang ilegal berdasar peraturan perundang-undangan.

Situs-situs yang diblokir tercantum dalam daftar yang disebut TRUST+Positif. Perjalanan permen tersebut tidak selalu mulus.

Orang awam juga memanfaatkan Google Translate untuk mengakses konten porno dan negatif tanpa harus ribet menyamarkan proxy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News