Gorbachev Anggap AS Gagal di Afghanistan
Kamis, 28 Oktober 2010 – 04:44 WIB

Gorbachev Anggap AS Gagal di Afghanistan
WASHINGTON - Rapor Amerika Serikat (AS) dalam Perang Afghanistan masih merah. Di mata intelijen, militer Negeri Paman Sam itu gagal membungkam Taliban. Alih-alih mewujudkan perdamaian di Negeri Opium tersebut, pasukan AS justru membawa rakyat Afghanistan semakin terjerumus dalam konflik bersenjata.
"Gerilyawan (Taliban) justru semakin menunjukkan eksistensinya," kata seorang pejabat senior Pentagon dalam wawancara dengan The Washington Post kemarin (27/10). Menurut pejabat anonim yang terlibat dalam penilaian Perang Afghanistan itu, operasi membabi buta yang dilancarkan militer AS lewat udara maupun darat tidak mampu meredam serangan militan.
Baca Juga:
Memang, selama beberapa waktu, serangan udara maupun razia militer AS di sarang militan sukses membuat Taliban "diam". Tapi, saat militer AS yang didukung penuh pasukan koalisi merayakan kesuksesan mereka, Taliban membalas dendam. Biasanya, pembalasan yang selalu lebih kejam itu dilancarkan selang beberapa hari setelah operasi militer AS dan koalisi.
Bagi Taliban, siapa pun yang mendukung AS dan sekutunya adalah musuh. Termasuk, aparat pemerintah, warga biasa, atau pasukan Afghanistan sendiri. Organisasi militan yang didirikan Mullah Mohammed Omar itu pun tidak membutuhkan target sasaran. Karena itulah, dalam setiap serangannya, Taliban selalu sukses menumpahkan darah musuh.
WASHINGTON - Rapor Amerika Serikat (AS) dalam Perang Afghanistan masih merah. Di mata intelijen, militer Negeri Paman Sam itu gagal membungkam Taliban.
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN