Kisah Mantan PM Iraq yang Menunggu Tiang Gantungan

Tareq Aziz Yakin Mati sebelum Dieksekusi

Kisah Mantan PM Iraq yang Menunggu Tiang Gantungan
Tareq Aziz. Foto : AFP
GENAP tujuh tahun Tareq Aziz mendekam di penjara Kamp Cropper di kawasan barat Baghdad. Kemarin (26/10) wakil perdana menteri (PM) Iraq pada masa pemerintahan Presiden Saddam Hussein itu divonis mati. Konon, dia akan dieksekusi di tiang gantungan. Tetapi, belum ada jadwal pasti.

Di usianya yang sudah 74 tahun, Aziz pasrah menerima vonis yang dibacakan Hakim Ketua Pengadilan Tinggi Kriminal Iraq Mohammed Abdul Sahab. Kendati demikian, pria bernama asli Mikhail Yuhanna itu punya waktu 30 hari untuk mengajukan banding. "Kami sedang membahas putusan tersebut dan berancang-ancang mengambil langkah berikutnya," ungkap pengacara Aziz, Badee Izzat Aref, dalam wawancara dengan Associated Press di Kota Amman, Jordania.

  

Bagi Aziz, vonis mati atau penjara seumur hidup sudah bukan masalah lagi. Toh, dia sudah melewatkan tujuh tahun hidupnya di penjara sejak menyerahkan diri pada 24 April 2003. Apalagi, catatan kesehatannya buruk. Selain gangguan pernapasan, politikus Iraq yang diklaim paling fasih berbahasa Inggris itu menderita sakit jantung, penyakit tekanan darah tinggi, dan diabetes. "Saya akan mati di penjara," katanya saat ditemui Agustus lalu.

  

Menjelang vonis mati yang dijatuhkan kepadanya kemarin, Aziz tetap menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah. Pernyataan yang sama dia paparkan di hadapan Pengadilan Tinggi Kriminal Iraq. "Apakah saya melakukan kejahatan terhadap seorang warga sipil, personel militer, atau seorang rohaniwan? Jika itu pertanyaan Anda, jawabannya adalah tidak," tandas satu-satunya politikus Katolik pada pemerintahan Saddam tersebut dalam sebuah wawancara dengan The Guardian beberapa waktu lalu.

  

GENAP tujuh tahun Tareq Aziz mendekam di penjara Kamp Cropper di kawasan barat Baghdad. Kemarin (26/10) wakil perdana menteri (PM) Iraq pada masa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News