GP Ansor Jakarta Kecam Tindakan Sugik Nur

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) DKI Jakarta mengecam atas tindakan Sugik Nur Raharja alias Sugik Nur yang mencampuradukkan azan dengan gonggongan anjing yang diunggah di kanal YouTube miliknya (Gus Nur 13 Official).
Dalam video tersebut, Sugik Nur mengumandangkan azan yang kemudian disertai gonggongan anjing. Video tersebut kemudian beredar luas di media sosial.
"Tindakan Sugik Nur ini jelas-jelas mencampuradukkan kumandang azan dengan gonggongan anjing. Ini termasuk pelecehan terhadap azan," tegas Ketua GP Ansor Jakarta Saiful Rahmat Dasuki dalam keterangan rilisnya, Selasa (1/3).
Saiful mempertanyakan pihak yang melakukan framing terhadap pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menjadi sorotan publik.
"Mereka yang kemarin menggoreng pernyataan Menteri Agama, sekarang malah terdiam tak bereaksi terhadap video Sugik Nur ini, tak ada yang memolisikan dia. Ke mana mereka?" kata Saiful.
Hal tersebut, Saiful menilai pihak-pihak yang melakukan framing dan memelintir pernyataan Menteri Agama bukan atas dasar membela agama, akan tetapi berdasarkan kebencian terhadap Yaqut Cholil Qoumas.
"Berarti murni yang mereka lakukan bukan memperjuangkan bela agama, mereka hanya penunggang agama yang menjadikan agama hanya untuk ditunggangi demi kepentingan politik," tegasnya.
Dia mengatakan akan menunggu respons dari pihak yang menyudutkan ketua umum GP Ansor itu, terkait reaksi terhadap Sugik Nur.
GP Ansor DKI Jakarta mengecam atas tindakan Sugik Nur Raharja alias Sugik Nur yang mencampuradukkan azan dengan gonggongan anjing.
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta