Gua Leang

Oleh Dahlan Iskan

Gua Leang
Dahlan Iskan.

Seberapa pentingkah lukisan itu untuk ilmu pengetahuan?

Mula-mula hanya anak kampung sebelah yang suka masuk gua itu. Main-main di situ. Tidak berbahaya. Tidak terlalu dalam.

Mulut gua itu sekitar 1 meter. Kian ke dalam kian besar.

"Ada gambar kerbau di dalam gua," begitu pembicaraan anak-anak di kampung itu. Yang jaraknya sekitar 3 km dari mulut gua.

Petugas arkeologi setempat lantas masuk gua. Melaporkan penemuan itu ke kantornya di Makassar. Dikirimlah tim arkeolog setempat. Lantas dilaporkan pula ke Balai Arkeologi Pusat di Jakarta.

Pihak Semen Tonasa merespons dengan nyata: tidak lagi mengambil bahan baku dari dekat Gua Leang itu. Tonasa menjadikan kawasan tersebut sebagai cagar budaya. Seluas sekitar 3 km persegi.

Adalah ahli dari Griffith University, Australia, yang memastikan nilai ilmiah lukisan di gua itu. Dua tahun lalu ahli-ahli dari Griffith melakukan penelitian di Leang.

Lalu datang lagi membawa peralatan --berupa ditektor. Itulah ditektor nuklir.

Kian banyak bukti bahwa Adam bukanlah manusia pertama di bumi. Bukti terbaru datang dari Sulawesi, jauh lebih tua dari Nabi Adam yang diperkirakan hidup 8.000 tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News