Gua, Sungai, Hingga Spa dan Mandi Sulfur

Gua, Sungai, Hingga Spa dan Mandi Sulfur
Pemandangan Hobbiton saat sore hari.(Wulandari Sucipto)

jpnn.com - MENYUSURI Selandia Baru dari utara hingga selatan, Wulandari Sucipto dan keluarga mendapatkan pengalaman superlengkap. Mulai dari gua, sungai, padang rumput cantik, hingga gunung berpuncak salju. Wow!

Hari sudah siang ketika kami tiba di Auckland, salah satu kota terbesar di Pulau Utara, Selandia Baru. Saya sudah tidak sabar untuk menjelajah tempat-tempat wisata terbaik di wilayah tersebut. Kami membekali diri dengan itinerary yang disusun berdasar referensi dari teman, saudara, dan tentu para travel blogger yang sedang marak.

Jadwal itu dibuat bersama suami dan sepupu dengan waktu tempuh sepuluh hari untuk menjelajahi berbagai lokasi di Pulau Utara dan Selatan. Perjalanan di dua pulau tersebut akan kami tempuh dengan mobil sewaan yang sudah kami book dari Indonesia. Sedangkan untuk transportasi antarpulau, kami menggunakan pesawat.

Sebenarnya ada pilihan lain jika ingin bertualang lebih. Yakni, menggunakan campervan (mobil karavan dengan tempat tidur di dalam) atau bus Hop-On Hop-Off yang akan berhenti di titik-titik tertentu.

Karena sudah siang, kami menggunakan waktu untuk berkeliling Kota Auckland, bekas ibu kota Selandia Baru sebelum dipindah ke Wellington pada 1860-an. Kami mengunjungi Auckland Sky Tower, titik tertinggi di kota tersebut (328 meter). Juga Cornwall Park.

Di Cornwall Park, terdapat One Tree Hill, bukit setinggi 182 meter yang merupakan lokasi memorial bagi suku asli Selandia Baru, Maori, dan masyarakat pendatang di negara tersebut.

Barulah pada hari kedua kami benar-benar mengeksplorasi wisata alam di Pulau Utara. Waitomo Glowworm Cave Tour jadi jujukan pertama. Gua yang ditemukan pada 1887 itu merupakan ikon wisata utama di Pulau Utara. Peserta tur diajak menaiki kapal kecil untuk menyusuri sungai dalam gua selama sekitar 30 menit.

Pada beberapa menit awal, tidak ada penerangan di gua tersebut. Selang beberapa meter, tiba-tiba kami dikejutkan dengan ribuan titik cahaya yang berpendar di atap gua. Indaaah banget. Titik-titik cahaya itu rupanya larva yang bersinar, mirip kunang-kunang. Larva itu bernama ilmiah Arachnocampa luminosa.

MENYUSURI Selandia Baru dari utara hingga selatan, Wulandari Sucipto dan keluarga mendapatkan pengalaman superlengkap. Mulai dari gua, sungai, padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News