Gubernur Berkursi Roda Diadang Puluhan Warga

Gubernur Berkursi Roda Diadang Puluhan Warga
Warga yang protes di hadapan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Foto: Ibrahim/Kaltim Post

jpnn.com, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang mengenakan kursi roda diadang puluhan warga Kecamatan Palaran, Samarinda, Senin 927/8). Mereka merupakan pemilik tanah yang tergerus proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

Pengadangan tersebut untuk meminta kepastian pembayaran ganti rugi yang selama ini belum dibayarkan. Padahal, proyek terus berjalan.

Seorang warga pemilik tanah, Ahmad (40), menuturkan sudah menerima penetapan harga dan validasi administrasi, serta sudah ada kesepakatan harga. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian pembayaran akan diterima.

Pihaknya meminta ada kepastian agar bisa memanfaatkan ganti rugi untuk membiayai hidup. “Kami ini masyarakat kecil. Tolong Pak Gubernur diselesaikan pembayaran tanah kami yang tergerus jalan tol,” kata Ahmad di depan Faroek.

Sambil memajang poster berisi tulisan protes, Ahmad dan warga lainnya, juga meminta keadilan dalam penentuan harga yang dilakukan tim appraisal. Menurut Ahmad, ada ketidakadilan dalam penentuan harga tanah.

Sebidang tanah di lokasi yang berdekatan bahkan berdempetan, harga yang ditetapkan tim appraisal jauh timpang. Miliknya hanya dihargai Rp 45 ribu per meter persegi.

Sementara tanah yang terletak tepat di samping tanah miliknya yang notabene rawa dihargai Rp 332 ribu per meter persegi. “Kami akan perjuangkan terus keadilan atas hak kami sampai titik darah penghabisan,” tegasnya.

Faroek yang menerima langsung protes warga menjamin keadilan akan ditegakkan. Dia menyebut, semua masalah akan diselesaikan berdasar aturan hukum. Melalui aturan itu ditetapkan adil atau tidak.

Puluhan warga Kecamatan Palaran, Samarinda, pemilik tanah yang tergerus proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, mengadang rombongan Gubernur Kaltim Awang Faroek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News