Gubernur Punjab Ditembak Pengawal Pribadinya
Kamis, 06 Januari 2011 – 11:45 WIB
Komisioner Polisi Kota Lahore, Khusro Pervez, mengaku harus melipatgandakan pengamanan di ibu kota Provinsi Punjab tersebut. Ribuan polisi tambahan terpaksa dikerahkan ke kota terbesar kedua Pakistan itu. Tujuannya adalah mengamankan rangkaian upacara pemakaman Taseer. "Seluruh jajaran kepolisian dalam siaga penuh. Kami menjaga segenap fasilitas penting kota ini," tandasnya kepada Associated Press.
Baca Juga:
Sementara itu, Mumtaz Qadri, pengawal pribadi yang menghabisi nyawa Taseer masih menjalani interogasi. Seorang pejabat intelijen yang terlibat dalam investigasi mengatakan bahwa penembakan itu sudah direncanakan pelaku. "Dia sudah merancang pembunuhan sejak empat hari sebelum kejadian. Tepatnya, setelah dia tahu bakal ditugaskan mengawal gubernur," ungkap pejabat yang merahasiakan identitasnya itu.
Alih-alih menyesal, menurut pejabat tersebut, Qadri justru bangga telah membunuh Taseer. Pemuda 26 tahun itu mengaku puas sudah menewaskan seorang pengkhianat. Baginya, penolakan Taseer terhadap perundangan anti-penistaan Islam yang kaku itu merupakan bukti bahwa sang gubernur adalah pengkhianat. Karena itu, sang pelaku justru merasa bak pahlawan Islam. (hep/ito/jpnn)
LAHORE - Kemelut politik memakan korban. Selasa lalu (4/1), Gubernur Punjab Salman Taseer tewas ditembak pengawal pribadinya. Kemarin (5/1), dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia