Gubernur Sugianto Sabran Menangis

Gubernur Sugianto Sabran Menangis
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Foto: Nizar/Kalteng Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran merasa sedih melihat fakta kesenjangan antara kekayaan sumber daya alam daerah yang dipimpinnya, dengan kondisi perekonomian masyarakat.

Ia larut dalam kenangannya pernah merasakan sulitnya ekonomi. Bahkan, ia menangis dan meneteskan air mata.

“Saya meneteskan air mata, karena Kalteng ini kaya, SDA kaya. Namun, rakyat tidak. Ada apa dengan yang kaya raya itu?” ucapnya, Rabu (15/11).

Menurutnya, seharusnya rakyat Kalteng bisa lebih sejahtera dan tak merasa hidup susah. Untuk itulah, ia tak ingin patah semangat.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, kekayaan alam di Bumi Tambun Bungai ini tergambar jelas dalam angka 339 Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara dengan luasan 1.664.518 hektare, 49 IUP zircon seluas 237.162 hektare, 33 IUP biji besi seluas 176.619 hektare, 27 IUP emas seluas 252.976 hektare, tembaga, bauksit, intan pasir kuarsa dan lainnya.

Pertumbuhan ekonomi Kalteng pada 2017 diperkirakan pada kisaran 7,4 hingga 7,9 persen atau membaik dibandingkan 2016.

“Saya pernah susah dan miskin. Dalam seminggu, untuk makan saja susah. Pernah hanya makan pepaya dan ubi saja. Rumah juga dibantu, diberikan oleh orang Dayak,” ucapnya dengan suara terdengar sedikit lirih.

Saat itu, kata Sugianto, ia masih kecil dan keluarganya tidak memiliki rumah. Bahkan, dulu sempat berjualan kue.

Gubernur Kalteng Sugianto sabran larut dalam kenangannya pernah merasakan sulitnya ekonomi. Bahkan, ia menangis dan meneteskan air mata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News