Gubri Syamsuar Curhat ke Anggota DPR soal Jalan Rusak, Kecilnya Dana PSR & DBH Sawit

Terlebih lagi, BPDPKS yang ada di bawah Kementerian Keuangan RI ini telah menghimpun triliunan dana sawit.
"Dengan kondisi inflasi saat ini, dana untuk PSR sebesar Rp 30 juta per hektare dirasa kurang," tutur Syamsuar.
Selain karena kondisi inflasi, saat ini juga terjadi kenaikan harga pupuk. Hal tersebut juga cukup menyusahkan petani yang akan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Riau.
"Pupuk juga naik, kalau bisa dana untuk PSR ini ditambah, jangan hanya Rp 30 juta," pintanya.
Tidak hanya itu, Syamsuar juga meminta BPDPKS memberikan bantuan pembibitan sawit untuk pesantren, peningkatan DBH sawit dan juga peningkatan besaran pungutan PSDH.
Dalam pertemuan itu, Gubri Syamsuar juga mengatakan bahwa Riau merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data yang ada total luas perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 3,3 juta hektare.
"Namun itu belum termasuk lahan yang masuk kawasan hutan, kalau digabungkan bisa mencapai 4 juta hektare lahan perkebunan kelapa sawit di Riau," ujar Gubri Syamsuar. (mcr36/jpnn)
Gubri Syamsuar curhat kepada Anggota DPR soal jalan rusak akibat truk TBS, kecilnya dana PSR, dan DBH sawit untuk Riau. Begini kalimatnya.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito
- Jadi Ketua Pepadi Kabupaten Bandung, Ahmad Najib Siap Lakukan Inovasi Seni Pedalangan
- Bocoran Tes Lanjutan Buat yang Mengincar Posisi di PalmCo
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- Gus Khozin Kritik Tugu Titik Nol IKN yang Viral di Medsos
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal