Gunung Bromo Erupsi Mayor

Dalam 110 Detik Muntahkan Kerikil dan Pasir

Gunung Bromo Erupsi Mayor
Foto: Dok.JPPhoto
PROBOLINGGO - Persis 13 hari setelah turun status jadi siaga, Gunung Bromo kemarin (19/12) mengalami erupsi mayor. Gunung setinggi 2.329 meter dpl ini memuntahkan material berupa kerikil dan bahkan bebatuan dalam durasi 110 detik. Kendati demikian, erupsi mayor ini tidak mengubah status Gunung Bromo. Erupsi mayor itu kemarin terjadi pukul 10.17 dalam durasi 110 detik. Selama berstatus awas (level IV) sampai turun jadi siaga (level III) per 6 Desember lalu, Gunung Bromo terus mengalami erupsi minor. Dalam erupsi minor kawah Gunung Bromo hanya  memuntahkan abu vulkanik.

Sedangkan pada saat terjadi erupsi mayor kemarin, kawah Bromo memuntahkan material vulkanik lebih besar. Berupa kerikil bahkan batu, dan pasir. Namun, material tersebut walau tersembur sampai ketinggian 2.000 meter dari bibir kawah, tak sampai jatuh ke kawasan pemukiman warga.

Dari informasi Pos Pengamatan Gunung Bromo, material yang keluar dalam erupsi mayor kemarin jatuh di sekitar kaldera laut pasir saja. Sedangkan material abu dan pasir menyembur mengikuti arah angin. "Cenderung mengarah ke timur," kata Vulkanolog Gunung Bromo Mulyono kepada Radar Bromo (grup JPNN) siang kemarin.

Selain mengeluarkan material, dalam erupsi mayor juga terdengar gemuruh dari dalam kawah. Selama erupsi tersebut, seismograf mencatat gempa tremor menerus dengan aplitudo mencapai 40 mm. Setelah erupsi mayor 110 detik berlalu, Gunung Bromo kembali pada aktifitas semula, yakni erupsi minor.

PROBOLINGGO - Persis 13 hari setelah turun status jadi siaga, Gunung Bromo kemarin (19/12) mengalami erupsi mayor. Gunung setinggi 2.329 meter dpl

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News