Gunung Bromo Erupsi Mayor

Dalam 110 Detik Muntahkan Kerikil dan Pasir

Gunung Bromo Erupsi Mayor
Foto: Dok.JPPhoto
Tentang besar material batu yang dikeluarkan, Mulyono mengatakan pihaknya belum sempat mengambil sampelnya di laut pasir. Namun ia memperkiran batu yang keluar selama erupsi kemarin memiliki diameter setengah cm saja. "Kami belum tahu pastinya karena tidak ada sampelnya. Berbahaya kalau diambil sekarang," terang Mulyono.

Ia menambahkan, erupsi kemarin tidak sampai menimbulkan korban jiwa. "Hanya menimbulkan batu, kerikil dan pasir saja," tegas Mulyono. Dibanding dengan erupsi tahun 2004 yang memakan korban jiwa, menurut Mulyono, erupsi kemarin memiliki kekuatan yang hampir sama. Mengenai tanda-tanda sebelum terjadi letusan, pria asal Bandung itu menyatakan sekitar 15 menit sebelum erupsi mayor  terjadi, aktifitas Gunung Bromo memang menunjukkan peningkatan. Akan tetapi, letusan kemarin berada diluar dugaan.

Menurut Mulyono, dengan erupsi kemarin, pihaknya hanya bisa melaporkannya ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Sebab, yang berwenang menaikkan atau menurunkan status sebuah gunung api hanya PVMBG. "Kami hanya laporan, pusat yang menentukan," tutur Mulyono.

Sementara itu, warga suku tengger di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura tetap tenang meski terjadi letusan mayor. Santoso, 41, warga Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari mengatakan, erupsi mayor yang terjadi kemarin menimbulkan bunyi letusan seperti mercon. Tidak hanya sekali, suara letusan mirip mercon itu terjadi tiga kali.

PROBOLINGGO - Persis 13 hari setelah turun status jadi siaga, Gunung Bromo kemarin (19/12) mengalami erupsi mayor. Gunung setinggi 2.329 meter dpl

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News