Gunung Poso

Oleh: Dahlan Iskan

Gunung Poso
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Salah satu adegan dalam operasi pemungkas itu sangat dramatis. Yakni ketika pasukan sudah mengepung tenda-tenda kelompok Ali Kalora.

Gunung itu sangat tinggi. Gelap. Dingin.

Pasukan harus merangkak di kegelapan. Mereka harus mendekati tenda kombatan. Harus pakai kacamata pengintai.

Entah kenapa kaca-mata-malam-hari pasukan itu mati. Begitu gelap. Mereka harus terus merangsek dalam gelap.

Ketika alat pengintai itu tiba-tiba berfungsi pasukan bisa melihat lagi di kegelapan. Kaget. Ternyata sudah terlalu dekat ke tenda yang diincar.

Akan tetapi momentum penyergapan belum tiba. Pasukan itu harus menunggu komando. Sambil harus mematikan diri di semak-semak.

Tak lama kemudian ia melihat ada anggota kombatan yang keluar tenda. Orang itu berjalan menuju arah pasukan yang mematikan diri. Pasukan itu pun terkena percikan air kencing. Dua kali.

Malam itulah penyergapan terakhir terhadap kelompok kombatan Poso. Tewas semua.

Salah satu adegan dalam operasi pemungkas itu sangat dramatis. Yakni ketika pasukan sudah mengepung tenda-tenda kelompok Ali Kalora. Gunung itu sangat tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News