Gunung Poso

Oleh: Dahlan Iskan

Gunung Poso
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ternyata ada enam mayat. Berarti masih ada tiga lagi yang tersisa. Tinggal tiga.

Lokasinya pun sudah diketahui. Sudah dikurung. Sudah diisolasi.

Farid dapat berita: masa tugasnya sebagai Danrem habis. Sudah dua tahun.

Ia harus menerima tugas baru di Mabes TNI di Jakarta. Umumnya, bisa keluar dari Sulteng sangat disyukuri,  apalagi pindahnya ke Jakarta.

Namun, Farid justru minta perpanjangan jabatan. Tiga bulan saja.

Ia merasa tugasnya belum tuntas. Korem Sulteng disebut Korem Tadulako. Tugas harus tuntas secara gemilang.

Di samping soal operasi di Poso, masih ada operasi teritorial lain yang belum selesai. Farid lagi membangun minihydro di Desa Rejeki, Palolo, sekitar 2 jam naik ke gunung arah tenggara Palu.

Desa di situ belum tersentuh listrik. Tiga bulan berselang minihydro itu sudah bisa menghasilkan listrik. Murah. Bisa untuk penduduk satu desa.

Salah satu adegan dalam operasi pemungkas itu sangat dramatis. Yakni ketika pasukan sudah mengepung tenda-tenda kelompok Ali Kalora. Gunung itu sangat tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News