Gunung Sanghyang, Kisah Soekarno dan Doa Mulia Hasto

Gunung Sanghyang, Kisah Soekarno dan Doa Mulia Hasto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama tokoh adat Bali, Sulinggih Cri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun di Gunung Sanghyang, Bali (31/12). Foto: Fatan Sinaga/JPNN

"Satu-satunya elite politisi yang mau tahun baruan, capek-capek ke puncak gunung. Mungkin banyak politisi lainnya merayakan tahuan baru di hotel dan acara yang megah," tutur Ratu.

Sembari menunggu pergantian malam tahun baru, Hasto dan lainnya berkumpul di depan api unggun. Beberapa di antaranya ada yang sembahyang. Setelahnya semua berkumpul di depan api unggun.

Suasana sangat cair di atas sana. Meski suhu mencapai sekitar lima derajat, tetapi semuanya tampak ceria.

Di penghujung malam pukul 00:00, Hasto memanjatkan doa. Membuka doa, Hasto mendoakan negara damai dan rukun. Dia mengharapkan perpecahan dan hoaks tidak lagi menjamur di negeri ini.

Lalu, anggota DPR RI 2004 - 2009 ini meminta Sang Khalik melindungi negeri dari bencana alam. Bencana-bencana yang selama ini menguji Indonesia diharapkan berganti menjadi berkah pada 2019.

Tak lupa pula pria kelahiran Yogyakarta ini meminta kepada Yang Kuasa agar banyak pemuda mengikuti semangat Bung Karno. Selain itu mendoakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar sehat selalu.

Terakhir, Hasto mendoakan Joko Widodo - Ma'ruf Amin bisa menang di Pilpres 2019. Jokowi - Ma'ruf diharapkan bisa tabah dan sabar atas serangan fitnah dan hoaks.

Sesuai doa tersebut dibacakan, rintik hujan membasahi puncak Gunung Sanghyang. Bagi Ratu, fenomena alam itu bukti Yang Kuasa mengabulkan permintaan umat-NYA.(tan/jpnn)

Bencana-bencana alam yang selama ini menguji Indonesia diharapkan berganti menjadi berkah pada 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News