Oknum Guru Agama Selalu Ajak Korban Berbuat Terlarang di Lantai Dua Rumahnya Usai Pengajian

Oknum Guru Agama Selalu Ajak Korban Berbuat Terlarang di Lantai Dua Rumahnya Usai Pengajian
Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno melakukan menjelaskan tentang kasus pencabulan yang dilakukan S (pakai masker). Foto: Ahmad Mubarak/Radar Banjarmasin

Sedangkan siswa lainnya diminta pulang. Usai pembacaan amalan, barulah melakukan perbuatan tercelanya.

"Sebelum melakukan asusila, pelaku minta dipijat oleh siswanya,” terang Bagus.

Bagus menambahkan, dari pengakuan pelaku, setelah melakukan perbuatan asusila itu, dirinya merasa rileks dan fokus. "Para korban juga termakan omongan sang guru, bahwa jika menuruti perintah guru bisa membuat cerdas dan mendapat wibawa," ujarnya.

Bagus mengungkapkan, terbongkarnya kasus ini berdasarkan laporan orang tua korban pada Selasa (12/11). Salah satu korban terlebih dahulu melaporkan kasus ini ke Polsek Tamban dan langsung dibawa ke Polres.

"Saat pemeriksaan awal kepada teman korban, jumlah korban menjadi bertambah," ujarnya sembari mengatakan jumlah korban sudah berjumlah 15 orang.

Entah sudah mendapat firasat bakal diperkarakan, S sempat kabur ke Pulau Jawa. Namun petugas akhirnya berhasil meringkusnya di Trenggalek, Jawa Timur, dan segera dibawa ke Batola.

Saat diwawancarai, S mengaku tak bisa menahan nafsunya hingga melampiaskannya kepada siswa-siswanya. "Saya nafsu ketika melihat laki-laki," ucapnya kepada polisi yang memeriksa. S, yang masih berstatus honorer ini mengaku dia pernah dicabuli saat kecil. "Ada hasrat ingin mencoba hal yang sama," ucapnya.

Walaupun demikian, S mengaku melakukan perbuatannya tanpa iming-iming dan paksaan. "Hanya mengajak begituan, dan kami lakukan sama-sama," ujarnya.

Seorang guru agama SMA di Tamban, Batola, Kalimantan Selatan (Kalsel), harus berurusan dengan polisi karena berbuat terlarang dengan belasan siswanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News