Guru Besar IPB dan ITB Sambut Baik Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

Guru Besar IPB dan ITB Sambut Baik Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Berkelanjutan
Kementan menggelar bimbingan teknis pembuatan Biosaka sekaligus demplot di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Jatisari, Kawarang, Sabtu (11/6). Foto: Dokumentasi Kementan

Dia menegaskan akan terus mengawal dan menuntaskan masalah pertanian, termasuk mendukung inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Saya ucapkan terima kasih atas keterlibatan banyak pihak. Butuh tangan bersama, karena pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Masalah pupuk merupakan salah satu masalah yang harus kita pecahkan bersama," kata Mentan SYL.

Dirjen Tanaman Pangan Suwandi menambahkan penggunaan bahan organik memiliki manfaat yang banyak.

Selain menekan biaya produksi, juga mengurangi hama penyakit sehingga hasil panen lebih bagus.

Tak hanya, manfaat lainnya adalah tanah menjadi lebih subur, harga hasil panen menjadi bagus, dan membuat petani mendapat untung yang besar.

Menurut Dirjen Suwandi, dengan semakin mahalnya harga pupuk dunia harus mencari alternatif dan solusi dalam memangkas biaya produksi pangan.

"Saat ini menjadi momentum untuk petani beralih ke produk-produk yang tersedia di alam, murah dan bisa dibuat sendiri seperti pupuk kompos, pupuk organik cair, kascing (bekas cacing), Biosaka, dan inovasi lainnya," ujarnya.

Prof Robert Manurung mengatakan Biosaka bukanlah pupuk, tetapi elisitor.
Tanaman elisitor adalah suatu tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder.

Guru besar IPB dan ITB menyambut baik upaya Kementan mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui penggunaan bahan-bahan organik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News