Guru Honorer Jatim dan Jateng Gugat UU ASN ke MK

Guru Honorer Jatim dan Jateng Gugat UU ASN ke MK
Andi Asrun, kuasa hukum guru honorer. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru honorer dan pegawai tidak tetap (PTT) kependidikan akan mengajukan gugatan judicial review terhadap UU ASN (Undang-Undang Aparatur Sipil Negara) ke Mahkamah Konsitusi atau MK.

Gugatan guru tidak tetap (GTT)/PTT ini rencananya didaftarkan ke MK pada pekan depan.

Selain itu, mereka juga menggugat PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ke Mahkamah Agung (MA).

Pengacara guru honorer Andi Muhammad Asrun mengungkapkan, gugatan ini sebagai bentuk protes GTT/PTT yang menolak PPPK.

PPPK dinilai bentuk perbudakan modern dan tidak pantas disematkan kepada guru yang notabene adalah jabatan profesi.

"Kami menolak itu dan meminta majelis hakim konstitusi meninjau kembali UU ASN khususnya pasal 94 yang mengatur tentang PPPK," kata Asrun kepada JPNN, Sabtu (19/1).

Dia menambahkan, pihaknya tidak memermasalahkan PPPK. Namun, sangat tidak wajar jika guru dijadikan pegawai kontrak. Asrun yang juga sekretaris advokasi PB PGRI ini menilai, guru sifatnya berkelanjutan. Tidak ada istilah guru dikontrak.

"Kalau guru dikontrak, bagaimana mutu pendidikan bisa bagus. Saya tidak mengerti dengan arah kebijakan pemerintah," kritiknya.

Guru honorer dari Jatim dan Jateng akan mengajukan gugatan judicial review UU ASN ke MK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News