Guru SMP Tewas setelah Dihajar 20 Orang

Guru SMP Tewas setelah Dihajar 20 Orang
Keluarga menangisi kepergian Adrianus Amit sebelum dilakukan otopsi di RSUD dr. Soedarso Pontianak, Rabu (12/9). Foto: MAULIDI MURNI/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Selama 11 hari di rumah sakit, suaminya tidak sadar alias koma. Endah menjelaskan, ada luka yang diakibatkan semacam benda tumpul pada bagian kepala kiri suaminya.

Seperti tergores agak dalam dan mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, ada juga luka memar di dagu kiri, serta gosong di bagian paha kanan maupun kiri yang di tengahnya terlihat tiga bekas tusukan.

"Saya orang awam hanya memprediksi itu kemungkinan seperti terkena ujung elektroda. Dugaan saya semacam entah disetrum atau gimana," duganya.

Pada lutut sebelah kanan almarhum Amit seperti dihantam suatu benda. Terdapat semacam bekas memar yang melintang di lututnya. Lebam juga tampak di punggung kiri belakang yang mengarah ke jantung dan bagian ketiak kiri.

"Meninggalnya hari ini (kemarin, 13/9) setelah ada cek untuk jantung, benar-benar dinyatakan tidak ada sekitar pukul 4.20," ucap Endah.

Amit tidak pernah bercerita apa pun kepada istrinya. Namun, Endah menyebut, ada orang yang pernah menitipkan mobil. Ia tidak mengetahui siapa.

"Kalau masalah hutang-piutang, saya kira tidak ada. Saya tidak tahu pasti, karena kami masing-masing punya pekerjaan. Saya percaya dengan suami saya dan suami saya percaya dengan saya," tambahnya. Pada Minggu, 3 September, ia telah melaporkan hal ini ke polisi.

Usai otopsi, jenazah Amit akan dikebumikan di Salatiga, kota asal Endah. Ia menyatakan, suaminya senang ketika berada di sana. Kota yang sejuk dengan pemandangan sangat cantik.

Guru SMP itu diseret dari dalam kamarnya oleh sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah 20.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News