Guruh jadi Pesaing Mega

Guruh jadi Pesaing Mega
Guruh Soekarno Putra di depan ratusan pendukung di kediamannya, daerah Brawijaya, Jakarta. Foto: Raka Denny/Jawa Pos.
Guruh menambahkan, pencalonannya juga ditujukan menghindarkan terjadinya calon tunggal dalam kongres PDIP. "Sebaiknya ada calon-calon lain," ujar pemilik nama lengkap Muhammad Guruh Irianto Soekarno Putra yang duduk di Komisi X DPR tersebut.

Dia juga ingin mengembalikan kejayaan PDIP pada Pemilu 1999. Saat itu, PDIP sukses meraih kemenangan dengan 33,7 persen suara. Namun, itu menurun pada Pemilu 2004 menjadi 18,6 persen dan lebih terjun bebas pada Pemilu 2009 yang hanya 14 persen. "Makanya, perlu perubahan kepemimpinan," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekjen DPP PDIP Pramono Anung menuturkan, pada prinsipnya, semua kader PDIP bisa mencalonkan diri sebagai Ketum. Asalkan, mereka mampu memenuhi semua persyaratan dalam AD/ART. Dia mengingatkan, mekanisme pencalonan Ketum di PDIP berangkat dari bawah. Yakni, mulai penjaringan di tingkat kecamatan atau PAC, berlanjut ke konfercab, konferda, dan berpuncak di kongres.

"Kebetulan, saya lagi di Jawa Timur mengikuti Konfercab Kediri. Sebelumnya Blitar dan Tulungagung. Sejauh yang saya pantau, semua dukungan masih kepada Megawati," katanya. Bahkan, ujar dia, beberapa DPD PDIP seperti Banten, Sulawesi Tengah, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Barat sudah bulat meminta Megawati kembali menjadi Ketum.

JAKARTA - Megawati Soekarnoputri bakal mendapat penantang cukup seimbang dalam perebutan ketua umum PDIP mendatang. Pesaingnya juga mempunyai brand

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News