Guruh Merasa Dihambat Lewat SK DPP PDIP
Tuding Orang Sekitar Mega Hambat Munculnya Calon Ketua Umum Lain
Senin, 18 Januari 2010 – 22:01 WIB
Guruh Merasa Dihambat Lewat SK DPP PDIP
JAKARTA - Keinginan Guruh Soekarnoputra untuk menggantikan Megawati Soekarnoputeri di kursi Ketua Umum Umum PDI-Perjuangan pada Kongres PDIP mendatang sepertinya menemui jalan terjal. Hambatan pun muncul ketika DPP PDIP mengeluarkan Surat Keputusan (SK) DPP No 435/KPTS/DPP/XI/2009 tentang pedoman pencalonan nama ketua umum melalui pelaksanaan rapat Pengurus Anak Cabang (PAC), Konfercab, Konferda dan Kongres III PDI-P. Menurut Guruh, adanya SK DPP itu maka suara PAC tentang nama calon ketua umum selain Megawati sengaja dipotong dari bawah. "Saya mendapat laporan, banyak PAC yang ditekan dengan ancaman dan uang, pokoknya harus pilih Mega karena dia masih mau. Ini kan bentuk-betuk kecurangan. Kalau kongres PDI-P nanti diwarnai kecurangan maka hasilnya tidak sah," kata Guruh.
Menurut Guruh, SK itu harus dicabut karena bertentangan dengan AD/ART PDIP. "Saya minta SK itu dicabut karena SK itu memasung para kader PDI-P agar tidak memilih calon selain Megawati,’’ tegas Guruh Soekarnoputra kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Senin (18/1)
Baca Juga:
Lebh lanjut Guruh menuding keberadaan pasal 12 ayat 1 huruf g SK DPP No 435/KPTS/DPP/XI/2009 yang menyatakan bahwa rapat PAC berwenang untuk mengusulkan satu nama calon ketua umum partai yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan partai. Pasal itu, ujar Guruh, jelas melanggar AD/ART PDI-P.
Baca Juga:
JAKARTA - Keinginan Guruh Soekarnoputra untuk menggantikan Megawati Soekarnoputeri di kursi Ketua Umum Umum PDI-Perjuangan pada Kongres PDIP mendatang
BERITA TERKAIT
- Megawati Bilang PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
- Kader PDIP Siap-Siap, Megawati Bakal Buat Tur Indonesia, Dimulai dari Aceh Sampai Merauke
- Tanggapi Kecelakaan Berulang dengan Korban Massal, Komisi V DPR Desak Reformasi Sistem Transportasi Nasional
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Sejumlah PAC PDIP Banten Minta DPP Kembalikan Hak Tia Rahmania