Gus Halim: Batas Lintas Negara di Belu NTT Sangat Strategis

Gus Halim: Batas Lintas Negara di Belu NTT Sangat Strategis
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat menerima Bupati Belu Agustinus Taolin di Jakarta, Rabu (26/10). Foto: Kemendes PDTT

Saat ini proses pembangunan 100 unit rumah untuk para transmigran di Kabupaten Belu sedang berlangsung. Hal ini rencananya akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya sesuai dengan regulasi yang ada.

Sementara itu, Bupati Belu Agustinus Taolin menjelaskan pertemuannya dengan Mendes PDTT.

“Kami datang hari ini untuk silaturahmi sekaligus lapor program perumahan yang sudah berjalan. Rencana tahun depan sisa 75 perumahan untuk transmigran. Makanya, tadi ada info Pak Dirjen punya 100 usulan tidak bisa masuk di tahun depan karena terlambat,” ujar Agustinus Taolin.

Saat ini pembangunan 100 unit rumah di Kabupaten Belu untuk tahun 2023 juga sedang diajukan. Sempat terlambat karena tidak adanya Satker kabupaten selama lima tahun terakhir.

Pengajuan ini diupayakan dapat berhasil sehingga tidak perlu menunggu sampai tahun 2024.

Sementara itu, kondisi lahan yang akan dibangun dipastikan tidak lagi bermasalah. Seluruh sertifikat dan kebutuhan-kebutuhan legal lainnya telah selesai diurus termasuk konflik antarwarga.

“Selama ini masyarakat menyerahkan lahan tetapi ada pamrihnya di belakang. Misalnya 100 hektare lahan mengharapkan keluarga mereka yang miskin mendapatkan rumah di situ. Pada posisi kemiskinan dan tidak memiliki rumah sebenarnya sama," ungkapnya.

Bupati menyebut masyarakat mengharapkan kalau ada penempatan warga misalnya eks Timor Timur maka warga lokal minta bagian.

Medes PDTT Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim mengingatkan pentingnya menjaga batas lintas negara di antaranya di Kabupaten Belu, Provinsi NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News